MAMUJU TENGAH_Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Perjuangan Mamuju Tengah, Sopliadi Menilai alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit di Sulawesi Barat sangat memprihatinkan Lantaran diuntungkan hanya orang tertentu.
Dari Bukti di lapangan Sopliadi menemukan pembangunan rabat beton jalan pelabuhan hanya dinikmati oleh para pengusaha Besar sama sekali tidak ada manfaatnya bagi Petani Kelapa sawit di Sulbar
Selain itu, Sopliadi juga mengatakan Intervensi anggaran yang sangat Monoton karena pembangunan di rabat beton di daerah melakukan 2 tahap pekerjaan di akses jalan yang sama.
“Kejadian ini kami menganggap bahwa Pemprov Sulbar sangat keliru dalam mengelola anggaran sehingga atas nama APKASINDO Perjuangan Kab Mamuju Tengah menolak Program Pemprov Sulbar yang saat ini di intervensi lewat DBH sawit yang saat ini berjalan karena kami anggap pemerintah hanya akses yang sesungguhnya yang berhak adalah petani sawi, ” Tegas Sopliadi Belum lama ini.
Sopliadi menjelaskan Program dana DBH Sawit bersumber dari hasil penjualan CPO yang seharusnya dinikmati oleh Patani penyaluran DBH SAWIT Lewat PMK 91 Tahun 2023 dan PP 38 Tahun 2023 tentunya menjadi azas rujukan Pemerintah dalam mengintervensi pembangunan yang Menggunakan anggaran DBH Sawit
“DBH Sawit Tentunya dikelolah dengan lebih berpihak kepada kepentingan petani perlu pemerintah fahami bahwa DBH Lahir karena petani sawit ada sehingga ini menjadi beban moril dalam mengambil kebijakan anggaran dalam melakukan intervensi setiap pembangunan, “Tutupnya. (**)
Di Hadapan Tamu dan Peserta HIPKA Ekspo & HIPKA RUN Sulbar 2025, Ketua BPW HIPKA Ajak Doakan Jenderal Kebanggaan Sulbar
Aktivis Mateng Mempertanyakan kinerja Gakumdu dalam penanganan kasus Dugaan Ijazah Palsu
Ketua dan Pengurus BPW HIPKA Sulbar Silaturahmi Kediaman PLH Sekda Sulbar