Pasangkayu– Kabupaten Pasangkayu merupakan salah satu kabupaten penghasil SBW terbesar di Sulawesi Barat dimana Kabupaten Pasangkayu telah mencatatkan sejarah baru dengan ekspor perdana sarang burung walet (SBW) ke Jepang, dengan jumlah 800 gram. Pengiriman ini menandai langkah awal yang signifikan bagi industri SBW di daerah tersebut. Kabupaten Pasangkayu juga merupakan satu-satunya Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang sudah memiliki rumah processing (rumah pencucian) SBW.
Rumah processing yang sudah ada di Kabupaten Pasangkayu diharapkan dapat mengolah semua SBW yang ada di Sulawesi Barat, sehingga nilai jual SBW dari daerah ini bisa bersaing dengan daerah lainnya dan SBW yg dikeluarkan sudah dalam bentuk bersih tentunya. SBW yang akan dikirim ke Jepang ini telah melalui beberapa pemeriksaan sebelumnya oleh Dokter Hewan Karantina dari Satuan Pelayanan (Satpel) Pasangkayu berupa pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik untuk memastikan produk tersebut bebas dari kontaminasi dan layak untuk dilalulintaskan.
Sertifikat kesehatan yang diterbitkan menjadi jaminan bahwa SBW ini telah memenuhi persyaratan untuk diekspor ke pasar internasional, khususnya Jepang. I Gusti Bagus Ari Purwanda selaku Kepala Satuan Pelayanan Pasangkayu berharap semoga ekspor perdana ini dapat menjadi titik awal bagi pengiriman SBW dalam jumlah yang lebih besar ke Jepang dimasa mendatang.
Sementara itu, Umar selaku Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Barat menyampaikan Kabupaten Pasangkayu telah siap untuk meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas mengingat infrastruktur untuk Rumah Processing itu sendiri sudah tersedia.
Industri sarang burung walet merupakan salah satu sektor unggulan di Sulawesi Barat dengan potensi ekonomi yang besar. Pengiriman ke luar pulau masih terus berlanjut sehingga diharapkan mampu menembus pasar internasional. Namun keberhasilan tersebut hanya dapat diraih dengan kerja keras, inovasi, dan sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat dan masyarakat, sehingga ekspor produk lokal berkualitas tinggi bukanlah impian belaka, tutup Umar.
Tanggal 18 April Wagub Sulbar Akan Umumkan Nama-nama Yang Kuasai Randis Belum Kembalikan
Senter KIM Melibatkan Berbagai Komunitas, Suraidah: Mereka Bisa Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Pemdes Massewae Bentuk Koprasi Desa Merah Putih SULSEL-