Nyamuk DBD Serang Warga, Dinkes Mamuju Lakukan Fogging

MAMUJU – Cegah bertambahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju melakukan fogging di BTN Graha Nusa, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Mamuju, Alamsyah Tamrin mengungkapkan, pihaknya melakukan fogging setelah mendapat laporan dari warga.

“Kami melakukan fogging disana (BTN Graha Nusa) karena ada kasus. Kita tidak akan melakukan fogging kalau tidak ada kasus. Jadi, sebelumnya ada laporan masuk,” kata Alamsyah, saat diwawancarai Opsi.id, Senin, 4 Juli 2022.

Ia juga mengungkapkan, fogging merupakan langkah yang terakhir untuk kita lakukan dalam mencegah kasus DBD.

“Jadi, sebenarnya ketika ada kasus DBD terdapat di satu wilayah, itu yang penting itu adalah peran serta masyarakat, bagaimana memperhatikan kebersihan lingkungan karena itu masalah yang sebenarnya,” katanya.

Dinkes melakukan fogging, kata Alamsyah, hanya untuk membunuh induk DBD, tidak serta merta membunuh telur nyamuk DBD yang nantinya bisa berkembang.

“Jadi, kita harapkan peran serta masyarakat, bagaimana melakukan pembersihan lingkungannya, seperti membersihkan bak mandi sekali seminggu, menguras bak-bak penampungan, karena disitulah sebenarnya tempat perkembangbiakan nyamuk DBD,” kata Alamsyah.

Bahkan, kata dia, fogging yang pihaknya lakukan tidak ada artinya, jika masyarakat setempat tidak menjaga kebersihan lingkungannya.

“Ketika kita hanya melakukan fogging tanpa adanya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, itu juga percuma karena masih ada telur nyamuk DBD yang bersarang,” katanya.

Lanjut Alamsyah menjelaskan, satu nyamuk DBD berkembangbiak selama 15 hari, akan menghasilkan telur sebanyak 200 hingga 300 dan itu akan bersarang di dinding-dinding kotor.

“Dan itulah yang akan berkembang nantinya setelah musim hujan tiba,” kata Alamsyah.

(**0

About Author

Spread the love