Polemik SDN 02 Karema, Begini Jawaban Kadispora Mamuju

MAMUJU – Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Dan Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis 17 Februari 2022.

Dalam aksi tersebut, massa melakukan penyegelan SD Negeri 02 Karema, Mamuju Sulbar dengan alasan pihak pemberi hibah tanah sekolah tersebut bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat dan orang tua siswa tidak menerima keberadaan kepala sekolah yang saat ini menjabat.

Koordinator Lapangan, Iswar mengatakan, dengan adanya indikasi kecurangan yang terjadi di SD Negeri 02 Karema, dimana SK yang dikeluarkan pada saat pelantikan di Aula Wisata Malawwa adalah SK atas nama Hartati sebagai kepala sekolah di SD Negeri 02 Karema. Namun menjelang tiga hari terjadi perubahan SK yang berubah menjadi atas nama Habo, Spd.

Sehingga, menurut mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tomakaka ini bahwa,Hartati dengan orang tua siswa, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat yang ada di Karema Selatan tidak menerima hal tersebut.

Lebih jauh Iswar menjelaskan, kinerja Habo pada saat jadi Plt di SD Negeri 02 Karema dinilai buruk, karena selama menjalankan tugas ada orang tua yang merasa tersinggung karena ada kata – kata atau pernyataan yang dinilai kurang beretika, sehingga mengakibatkan ada siswa yang sengaja dipindahkan orang tuanya ke sekolah lain.

Untuk itu, secara tegas Iswar menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Mamuju bahwa berdasarkan hasil musyawarah orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang ada di Karema Selatan menyatakan menolak Habo,Spd untuk dijadikan kepala Sekolah di SD Negeri 02 Karema.

Selain itu,kami dari Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa menuntut agar kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Mamuju untuk mengikuti SK yang dikeluarkan pada pelantikan di aula Wisma Malawwa dalam hal ini atas nama Hartati,” tegas Iswar.

Tak hanya itu, mahasiswa berambut gondrong ini meminta untuk mengembalikan Hartati sebagai kepala Sekolah SD Negeri 02 Karema sesuai SK yang dikeluarkan pada saat pelantikan di aula Wisata Malawwa.

“Jika Habo, Spd tetap menjadi kepala Sekolah SD Negeri 02 Karema, kami masyarakat, orang tua siswa, tokoh pemuda, dan keluarga besar yang menghibahkan tanah sekolah tersebut, akan menutup atau menyegel sekolah untuk sementara sampai Habo dipindahkan,” pungkas Iswar.

Sementara Habo, Spd mengaku bahwa tidak ada SK yang keluar selain dari SK yang dimilikinya.

“Jadi, tidak ada SK yang keluar, jika ada tolong diperlihatkan apakah sudah ditanda tangani oleh Bupati atau tidak,” kata Habo.

Ditanya soal SK atas nama Hartati, dirinya mengaku tidak mengetahui hal itu.

Terkait soal itu, silahkan tanya sama yang menerbitkan SK dalam hal ini Kepala Dinas dan Bupati Mamuju, karena yang saya tahu saya dilantik di Malawwa setelah saya sudah defenitif,” ujar Habo.

Sementara soal penyegelan Sekolah, menurut Habo tentu harus punya alasan. Karena pihaknya mengklaim bahwa SD Negeri Karema itu sudah memiliki sertifikat dan sekolah tersebut masuk dalam milik Pemerintah Kabupaten Mamuju.

” Jadi sekolah ini sudah punya sertifikat sehingga apalabila ingin melakukan penyegelan tentu harus jelas alasannya apa,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Mamuju, Djalaluddin Duka mengatakan, menyangkut masalah SK yang disampaikan bahwa ada SK pertama dan kedua, saya kira itu adalah suatu hal yang biasa saja dalam menyusun suatu program terkait penempatan seseorang sesuai dengan tugasnya.

Menurut Djalaluddin Duka bahwa pergeseran dalam suatu organisasi itu bukan suatu hal yang luar biasa, namun itu hal yang biasa saja dengan tujuan penyegaran.

Terkait soal keberadaan Habo dan istrinya yang juga berada di sekolah yang sama dan dinilai terkesan keliru, Djalal mengaku setelah melakukan kajian pihaknya sudah memindahkan istri dari atas nama Habo ke sekolah lain.

Lebih jauh, Djalaluddin Duka menjelaskan bahwa, atas penempatan Habo, Spd selaku Kepala Sekolah di SD Negeri 02 Karema untuk menjabat disana beberapa bulan dan kami di Dinas Pendidikan menilai itu bagus. akan tetapi, jika sudah ada penilaian dari masyarakat dan orang tua siswa bahwa ada hal yang kurang baik dan itu disampaikan kepada kami, tentu ini akan menjadi kajian kami.

Selain itu kata dia, pihaknya berjanji akan segera menyampaikan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan masyarakat ini kepada Bupati Mamuju.

“Jadi, apa yang menjadi tuntutan saudara – saudara hari ini, akan kami sampaikan kepada Bupati Mamuju dan tentunya akan secepatnya untuk diselesaikan, berikan kami kesempatan dulu,” simpul Djalaluddin.

(Adhi Riadi/**)

About Author

Spread the love