PT Pupuk Kaltim Targetkan Penekanan Emisi Karbon 38% di 2040

JAKARTA – Sebagai salah satu bagian dari Pupuk Indonesia Group, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen melakukan penurunan emisi dan berkontribusi pada pencapaian Dekarbonisasi BUMN. Lewat beragam inisiatif strategis yang telah dan akan dijalankan perusahaan, dengan menargetkan mengurangi emisi karbon hingga 38% di tahun 2040.

Hal tersebut dilakukan sebagai tidak lanjut komitmen perusahaan BUMN dalam program Dekarbonisasi BUMN, yang menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29% pada 2030 mendatang.

Hanggara Patrianta, Direktur Operasi dan Produksi PKT mengatakan Sebagai produsen pupuk, PKT telah berorientasi untuk terus menekan gas emisi dari hasil produksi dan berinovasi untuk meningkatkan efisiensi energi. Hal tersebut telah menjadi fokus PKT yang tertuang dalam roadmap perusahaan 40 tahun ke depan berbasis energi terbarukan.

“Pelaku industri saat ini semakin dituntut untuk mampu menerapkan proses produksi yang lebih hijau sehingga melalui berbagai inovasi yang telah dan akan diterapkan di PKT, kami juga siap memimpin transformasi industri petrokimia menjadi industri energi terbarukan yang lebih hijau,” kata Hanggara Patrianta, di Jakarta Selasa (10/05/2022).

Hanggara Patrianta juga mengatakan PKT pada tahun 2021 berhasil melakukan dekarbonisasi di lingkungan operasional perusahaan, hingga sekitar 16%, kedepannya PKT menargetkan penurunan gas emisi rumah kaca hingga 1,6 juta ton per tahun.

“Selain berhasil menekan emisi karbon perusahaan, komitmen PKT dalam melakukan dekarbonisasi juga mendapat pengakuan di industri. Pada 2022 ini, PKT meraih penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2022 yang diberikan oleh Bumi Global Karbon (BGK) Foundation dan Majalah Investor. Kali ini PKT berhasil memperoleh penghargaan tertinggi, Platinum Plus, yang tidak hanya menunjukkan capaian positif perusahaan dalam menekan gas buangan, tetapi juga menunjukkan transparansi perusahaan yang terangkum dalam sustainability report,” jelas Hanggara Patrianta

Lajut Hanggara Patrianta, Para peraih penghargaan Platinum Plus dinilai mampu memberikan informasi akurat dan terukur akan jumlah emisi buangan dan penurunan Gas Rumah Kaca (GRK), serta memperoleh verifikasi dari pihak independen

“Penghargaan ini menjadi semangat bagi perusahaan untuk terus menjadi pelaku industri petrokimia yang terdepan dalam menjaga keseimbangan bisnis dan lingkungan. Kami percaya, melalui praktik produksi yang lebih berkelanjutan, akan berdampak pada praktik bisnis perusahaan yang juga berkelanjutan. PKT juga akan terus berkomitmen untuk terbuka dan transparan dalam hal emisi karbon, yang selama ini telah kami lakukan melalui sustainability report yang dirilis setiap tahunnya,” tegas Hanggara.

Berikut Berbagai inovasi dekarbonisasi yang dinilai dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon perusahaan PKT.

  1. Efisiensi pabrik guna menekan gas buangan, dengan melakukan penghematan pemakaian gas alam diantaranya melalui revamping pabrik ammonia.
  2. Pengembangan bisnis dan teknologi baru, yang difokuskan pada penyerapan karbondioksida (CO2) untuk digunakan sebagai bahan baku produk lainnya serta mensubstitusi bahan baku gas alam dengan hidrogen berbasis EBT untuk menghasilkan Green Ammonia.
  3. Substitusi bahan baku/energi berbasis fosil dengan energi baru dan terbarukan, yang di antaranya dilakukan dengan menghadirkan PLTS guna memasok kebutuhan listrik perkantoran dan fasilitas pendukung di PKT.
  4. Pendekatan biologi, yang mampu mengurangi emisi gas secara alami melalui tanaman hayati yang mampu menyerap karbon, seperti Mangrove yang mampu menyerap karbon dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan ekosistem hutan terestrial atau disebut dengan nama Cifor.

About Author

Spread the love